Sabtu, 02 Februari 2013

Moderasi ICATT


MODERASI IKATAN CENDEKIAWAN ALUMNI TIMUR TENGAH (ICATT) INDONESIA

Ø ICATT Indonesia didirikan pada tanggal 15 Juli 1989. Awalnya organisasi ini bernama IKATT (Ikatan Keluarga Alumni Timur Tengah) Sulawesi, kemudian berubah nama menjadi ICATT Indonesia lewat Mubes di Pondok Madinah pada tanggal 8 Mei 2011.
Ø Munculnya fenomena kekerasan yang mengatas namakan agama memberikan pencerminan yang tidak baik pada agama Islam dan menimbulkan anggapan Islam agama kekerasan, Islam tidak toleran pada perbedaaan. Di sisi lain, muncul pula gerakan-gerakan atau konsep berpikir yang liberal dalam memahami dan mempraktekkan agama. Penggunaan rasio yang tidak proposional membawa agama tunduk pada kemauan akal. Aspek-aspek transendental semakin terkikis yang berujung kepada penanggalan hukum syariah yang sangat mendasar. Dan begitu pula akan membawa kepada eliminasi eksistensi para ulama.
Ø Karena itu, perlu untuk mengarus utamakan aspek moderasi Islam atau Islam yang moderat untuk mengcounter dua sisi pemahaman dan praktek agama yang ekstrim. Kata moderat dalam bahasa Arab dikenal dengan al-wasathiyah.  Dalam Al-Qur’an merupakan kata yang terekam dari QS. al-Baqarah(2): 143. Kata al-Wasath dalam ayat tersebut, bermakna terbaik dan paling sempurna. Dalam hadis yang sangat populer juga disebutkan bahwa sebaik-baik persoalan adalah yang berada di tengah-tengah.
Ø Cara memahami Islam dalam konsep moderat (wasathiyah) sangat penting untuk menampilkan Islam sebagai rahmatan lil-Alamin. Bahwa Islam adalah agama yang toleran dalam perbedaan, inklusif, universal dan mudah diterima dan dilaksanakan.
Ø Konsep semacam ini sangat penting, mengingat di dalam al-Qur’an setidaknya terdapat 34 ayat yang jika tidak dipahami secara benar lewat konsep wasathiyah Islam akan membuat umat Islam bersikap tidak toleran dan menjadi umat yang ekslusif. Maka lahirlah sikap permusuhan kepada golongan atau umat lain. Bahkan akan menjadi dasar untuk bersikap keras, bermusuhan bahkan dasar untuk membunuh umat lain. Sebagai contoh:
Al-Baqarah (2): 217
3 Ÿwur tbqä9#ttƒ öNä3tRqè=ÏG»s)ム4Ó®Lym öNä.rŠãtƒ `tã öNà6ÏZƒÏŠ ÈbÎ) (#qãè»sÜtGó$# 4
mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup

Al-Baqarah (2): 120
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ߊqåkuŽø9$# Ÿwur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Ø Di dalam berbagai aspek konsep wasathiyah sangat dibutuhkan terutama dalam bidang dakwah. Berdakwah dengan penuh hikmah, tidak selalu menyalahkan orang, atau menyalahkan sikap beragama yang sudah mapan. Selalu mengedepankan pendekatan persuasif dan kompromi dengan mengedepankan seruan yang menggembirakan, bukan seruan yang menakutkan sehingga ghirah keagamaan semakin berkurang.
Ø paham Islam Moderat merupakan ajaran yang mesti dibumikan di Indonesia. Mengingat secara historis para pembawa Islam di Nusantara menggunakan metode wasathiyah ini, dan terbukti menjadikan Islam diterima dan menjadi agama mayoritas. Bisa dibayangkan, andai saja Islam dibawa dalam bentuk dakwah yang tidak toleran pada budaya lokal Indonesia, maka Islam tidak menjadi agama mayoritas.
Ø Ia sangat representatif memberikan jawaban dan solusi terhadap seluruh permasalahan yang dihadapi umat Islam dewasa ini. Ia tidak terlalu ekstrim ke kanan, dalam hal ini overtekstual, tapi juga tidak terlalu ekstrim ke kiri, dalam artian overkonstekstual. Islam moderat selalu mengedepankan keseimbangan antara teks dan konteks, antara wahyu dan akal. Karena keduanya adalah kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Mengabaikan salah satunya berarti meninggalkan sebagian kebenaran Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar