MODERASI IKATAN CENDEKIAWAN ALUMNI TIMUR TENGAH (ICATT) INDONESIA
Ø ICATT Indonesia didirikan pada tanggal 15 Juli 1989. Awalnya
organisasi ini bernama IKATT (Ikatan Keluarga Alumni Timur Tengah) Sulawesi,
kemudian berubah nama menjadi ICATT Indonesia lewat Mubes di Pondok Madinah
pada tanggal 8 Mei 2011.
Ø Munculnya fenomena kekerasan yang mengatas namakan agama memberikan
pencerminan yang tidak baik pada agama Islam dan menimbulkan anggapan Islam
agama kekerasan, Islam tidak toleran pada perbedaaan. Di sisi lain, muncul pula
gerakan-gerakan atau konsep berpikir yang liberal dalam memahami dan
mempraktekkan agama. Penggunaan rasio yang tidak proposional membawa agama
tunduk pada kemauan akal. Aspek-aspek transendental semakin terkikis yang
berujung kepada penanggalan hukum syariah yang sangat mendasar. Dan begitu pula
akan membawa kepada eliminasi eksistensi para ulama.
Ø Karena itu, perlu untuk mengarus utamakan aspek moderasi Islam atau
Islam yang moderat untuk mengcounter dua sisi pemahaman dan praktek agama yang
ekstrim. Kata moderat dalam bahasa Arab dikenal dengan al-wasathiyah. Dalam Al-Qur’an merupakan kata yang terekam
dari QS. al-Baqarah(2): 143. Kata al-Wasath dalam ayat tersebut,
bermakna terbaik dan paling sempurna. Dalam hadis yang sangat populer juga disebutkan
bahwa sebaik-baik persoalan adalah yang berada di tengah-tengah.
Ø Cara memahami Islam dalam konsep moderat (wasathiyah) sangat
penting untuk menampilkan Islam sebagai rahmatan lil-Alamin. Bahwa Islam adalah
agama yang toleran dalam perbedaan, inklusif, universal dan mudah diterima dan
dilaksanakan.
Ø Konsep semacam ini sangat penting, mengingat di dalam al-Qur’an
setidaknya terdapat 34 ayat yang jika tidak dipahami secara benar lewat konsep
wasathiyah Islam akan membuat umat Islam bersikap tidak toleran dan menjadi
umat yang ekslusif. Maka lahirlah sikap permusuhan kepada golongan atau umat
lain. Bahkan akan menjadi dasar untuk bersikap keras, bermusuhan bahkan dasar
untuk membunuh umat lain. Sebagai contoh:
Al-Baqarah
(2): 217
3 wur tbqä9#tt öNä3tRqè=ÏG»s)ã 4Ó®Lym öNä.rãt `tã öNà6ÏZÏ ÈbÎ) (#qãè»sÜtGó$# 4
“mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup”
Al-Baqarah (2): 120
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ßqåkuø9$# wur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3
“ Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. “
Ø Di dalam berbagai aspek konsep wasathiyah sangat dibutuhkan
terutama dalam bidang dakwah. Berdakwah dengan penuh hikmah, tidak selalu
menyalahkan orang, atau menyalahkan sikap beragama yang sudah mapan. Selalu
mengedepankan pendekatan persuasif dan kompromi dengan mengedepankan seruan
yang menggembirakan, bukan seruan yang menakutkan sehingga ghirah keagamaan
semakin berkurang.
Ø paham Islam Moderat merupakan ajaran yang mesti dibumikan di Indonesia.
Mengingat secara historis para pembawa Islam di Nusantara menggunakan metode
wasathiyah ini, dan terbukti menjadikan Islam diterima dan menjadi agama
mayoritas. Bisa dibayangkan, andai saja Islam dibawa dalam bentuk dakwah yang
tidak toleran pada budaya lokal Indonesia, maka Islam tidak menjadi agama
mayoritas.
Ø Ia sangat representatif memberikan jawaban dan solusi terhadap
seluruh permasalahan yang dihadapi umat Islam dewasa ini. Ia tidak terlalu
ekstrim ke kanan, dalam hal ini overtekstual, tapi juga tidak terlalu ekstrim
ke kiri, dalam artian overkonstekstual. Islam moderat selalu mengedepankan
keseimbangan antara teks dan konteks, antara wahyu dan akal. Karena keduanya
adalah kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Mengabaikan salah satunya berarti
meninggalkan sebagian kebenaran Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar